RBG.ID, PAMULIHAN - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut, Demokrasi saat ini masih terjebak pada sistem Demokrasi kapitalis, tidak bersistem Demokrasi yang pancasilais seperti yang terdapat di sila keempat.
"Saya mendorong untuk segera ada evaluasi, terkait pemilihan umum (Pemilu) secara langsung, apakah yang kita pilih hari ini ditingkat Pilkada lebih banyak mudaratnya atau manfaatnya?" ucapnya kepada wartawan saat menghadiri grand launching PT. Ratansha Purnama Abadi di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Kamis (13/10/2022).
Bamsoet sapaan Bambang Soesatyo menambahkan, untuk mengevaluasi pemilu tersebut diserahkan kepada para akademisi, para ahli untuk mengkaji kembali dari sistem yang dimiliki hari ini.
"Karena makin kedepan ternyata tidak hanya cost politic (biaya politik) saja yang meningkat tetapi money politic (politik uang) juga ikut meningkat. Sehingga tidak memberikan pembelajaran yang positif bagi masyarakat tapi justru sebaliknya," tambahnya.
Bamsoet menilai, pemilihan saat ini belum berhasil atau terjebak pada situasi demokrasi angka-angka, sehingga yang seharusnya dikejar bukan aspirasi masyarakat, tetapi mengejar angka-angka supaya menang, supaya kursi bertambah.
"Kita sudah terjebak pada demokrasi angka-angka, yang kita hindari nanti kita tidak ingin demokrasi terjebak pada sistim demokrasi kapitalis, tapi sistim demokrasi yang tentu pancasilais," tambahnya.
Kendati demikian, lanjut ia, setelah dilakukan kajian oleh akademisi dan ahli, kebijakan atau perbaikan sistem pemilihan kedepannya bisa dilakukan.