RBG.ID, SUMEDANG - Salah seorang korban selamat peristiwa penodongan di angkot, di depan SMAN Tanjungsari, Idar (50) mengaku masih trauma atas insiden yang dialaminya tersebut.
Ditemui di rumahnya, di Dusun Cirengganis RT 5 RW 1 Desa Haurgombong Kecamatan Pamulihan, Idar menceritakan pengalaman pahit yang nyaris merenggut nyawanya itu.
Idar menuturkan, peristiwa mencekam itu berawal saat dirinya naik angkot 05 dari Pasar Tanjungsari bersama anaknya, Lisnawati (25) dan cucunya yang masih berusia 2 tahun, dan tetangganya, Rika Mulyani (24). Sedangkan pelaku naik angkot yang sama dari Alun-alun Tanjungsari.
Baru beberapa saat, saat angkot sedang melaju, pelaku mengeluarkan sebilah pisau dari tasnya.
"Awalnya pelaku bicara sendiri. Baru tidak lama setelah itu ngeluarin pisau, terus ditodong-todongkan ke penumpang," ujar Idar, Jumat (23/9).
Sambil mengibas-ngibaskan pisau, sambung Idar, pelaku juga mengatakan akan membunuh penumpang. Sontak para penumpang teriak ketakutan. Mendengar penumpang yang teriak-teriak, sopir pun panik, dan semakin menginjak pedal gas mobil.
Karena berusaha kabur menyelamatkan diri, Lisnawati dan Rika memilih loncat dari angkot, tepat di depan SMAN Tanjungsari. Akibatnya, keduanya terjatuh, dan menderita luka parah di bagian kepala hingga bersimbah darah.