Sehingga kata dia, dapat dikelola dengan memberi dampak budaya, sosial ekonomi bahkan dampak lingkungan.
"TP Jazz hadir bukan hanya sekadar melakukan event, performance dan sebagainya. Namun, di luar itu ada nilai-nilai yang harus memberikan manfaat secara bertanggung jawab. Sehingga TP Jazz ini Insha Allah berkelanjutan," ujarnya.
Juri TPJC, Hari Pocang mengatakan, meriahnya TPJC tahun ini akan bertambah. Pasalnya peserta yang mengikuti festival, harus membawakan lagu daerah Indonesia sebagai salah satu lagu wajib.
“Nantinya beberapa band yang lolos seleksi akan memainkan lagu wajib folk Indonesia. Kita ingin memperkenalkan lagu kita kepada dunia tentunya, bayangkan saja biasanya keseruanya,” ujarnya.
Ia menuturkan, musisi jazz dari seluruh dunia dapat menunjukkan bakat mereka dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan eksistensi mereka di industri pertunjukan jazz melalui kreativitas mereka, hanya dengan mengirimkan video secara online.
“Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini kompetisi terbagi menjadi dua kategori usia yakni Youth Jazz, usia dibawah 18 tahun dan JazzWarrior untuk usia diatas 18 tahun. Kompetisi terdiri dari 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal dan grand final,” ucapnya.
Hari menambahkan, pendaftaran TPJC dibuka pada 10 Agustus 2022 dan penutupan pendaftaran pada 10 Oktober 2022 nanti.
Untuk proses penyeleksian peserta, TP Jazz Management mengundang musisi jazz kelas dunia, Ben Van Gelder, juga masuk di antara jajaran Dewan Juri antara lain Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu dan seniman senior Bandung, Hari Pochang.