RBG.ID, BALEENDAH - Pengelolaan sampah sudah selayaknya menjadi kesadaran pada seluruh lapisan masyarakat. Sebab, hingga saat ini, persoalan sampah masih menjadi masalah yang suatu waktu, jika tak mendapat perhatian lebih, berpotensi menjadi persoalan yang pelik bahkan mengancam kehidupan manusia.
17 tahun lalu, tragedi meledaknya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah masih menyisakan trauma dan kenangan pahit bagi masyarakat Jawa Barat, tidak kurang dari 100 nyawa direnggut longsoran gunung sampah.
Sudah barang tentu tragedi tersebut tak diharapkan kembali terjadi. Hal itu terucap dari mulut seorang pegiat gerakan Zerowaste Adventure, Siska Nirmala.
Oleh karenanya, Siska mengapresiasi salah satu terobosan yang dihadirkan oleh PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG tbk. (Sinarmas MSIG life) bersama Smash.id, menghadirkan inovasi pengelolaan sampah berbasis digital yaitu Smart Drop Box.
Siska menyebut, kesadaran akan sampah tentu akan selalu bermanfaat dalam mengurangi permasalahan sampah yang ada.
"Jangan sampai, kita menganggap kecil, tapi yang kita lupakan sampah itu bisa terus berubah banyak, di Kota Bandung itu seharinua bisa sampai 1800 ton, itu bisa seluas satu lapangan bole dengan tinggi 75 cm," Kata Siska saat menghadiri peresmian Desa Digutal Sadar Sampah yang digelar oleh PT Sinarmas di Bank Sampah Bersinar, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8/2022).
Smart Drop Box, merupakan suatu produk tempat sampah berbasis teknologi digital. Dengan membuang sampah botol plastik ke drop box tersebut, masyarakat bisa langsung mengonversi sampahnya dengan sejumlah nominal uang. Semakin banyak sampah dibuang, semakin banyak pula uang yang didapat.
