"Ada dugaan dari bangunan yang membujur ke arah Utara sampai Selatan sepanjang 4 m itu berusia lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa Tengah," jelasnya.
"Salah satu yang menjadi faktor kuat adalah minimnya motif di tubuh candi, dan hanya memiliki satu lapis batu tanpa hiasan relief di dindingnya. Di situ turut menandakan bahwa masyarakat yang membuatnya masih cukup sederhana seperti masa pra Islam," sambungnya.
Dia mengaku, sampai saat ini masih ada sesekali orang yang datang ke situs Candi Bojong Menje untuk melihat temuan batu bersejarah tersebut.
Meski tak ramai dikunjungi, dikatakan Dadang, kedatangan warga akan selalu disambut dan diberikan edukasi mengenai pentingnya temuan batu bersejarah di Dusun Bojong Menje.
"Bagi warga yang akan melihat situs Candi Bojong Menje diperbolehkan menikmatinya dengan berfoto atau sekadar memperhatikan batu-batu bersejarah, karena situs bersejarah dan sudah dikategorikan sebagai cagar budaya, sehingga keberadaannya harus dijaga dan dilindungi bersama-sama," pungkasnya. (Job Radar Bandung/ Herdandi Dikri)