Senin, 22 Desember 2025

Kemarau 2022, BPBD Sumedang Pastikan Bebas Ancaman Krisis Air Bersih

- Selasa, 9 Agustus 2022 | 14:34 WIB
Warga sisa aliran air di Sungai Citarik yang mengalami kekeringan di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (15/7/2019). (foto: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)
Warga sisa aliran air di Sungai Citarik yang mengalami kekeringan di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (15/7/2019). (foto: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

RBG.ID, SUMEDANG - Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Adang memprediksi tidak ada ancaman krisis air bersih di Sumedang, selama musim kemarau tahun 2022.

Menurutnya ancaman krisis air bersih di Sumedang relatif aman. Terlebih kata dia, musim kemarau tahun ini terbilang merupakan kemarau basah.

"Jadi meski masuk musim kemarau tetapi sesekali akan terjadi hujan berdasarkan prediksi BMKG," kata Adang kepada wartawan, Selasa (9/8).

Selain itu berdasarkan laporan rutin yang diterima oleh BPBD Kabupaten Sumedang sendiri, ada beberapa kecamatan yang berpotensi terjadi kekeringan yang mengakibatkan terjadinya kekurangan air bersih.

Seperti di Kecamatan Sumedang Utara, Situraja, Jatinunggal dan Pamulihan. Namun, untuk tahun ini terpantau ketersediaan air bersih cukup aman.

"Untuk penanganannya, kami terus berupaya melakukan komunitas baik dengan pihak desa, dan dinas terkait lainnya, bila benar-benar terjadi rawan air bersih. Intinya, kalau kalau krisis air bersih di Sumedang kemungkinan tidak akan terjadi," ujarnya.

Meski demikian lanjut Adang, sebagaimana diketahui berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sumedang, terdapat sebanyak 22 desa di 7 kecamatan di wilayah Sumedang yang berpotensi atau rawan terjadi kebakaran hutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X