Senin, 22 Desember 2025

PT Antam Belajar Pengolahan Bahan Peledak ke EMC Dahana Subang

- Kamis, 30 Juni 2022 | 20:25 WIB
Delegasi PT Antam Tbk mengunjungi Pusat Bahan Berenergi Tinggi (EMC) Dahana, Subang, Kamis (30/6/2022). (ist)
Delegasi PT Antam Tbk mengunjungi Pusat Bahan Berenergi Tinggi (EMC) Dahana, Subang, Kamis (30/6/2022). (ist)

RBG.ID, SUBANG - Delegasi PT Antam Tbk mengunjungi Pusat Bahan Berenergi Tinggi (EMC) Dahana Subang, Kamis (30/6/3022). Kunjungan tersebut sebagai bagian dalam mempelajari pengeloalan bahan peledak dan peledakan tambang bawah tanah.

VP Energetic Material Center Dahana, Benny Gunawan menuturkan, kunjungan Antam membawa nostalgia tersendiri. Dahana dan Antam sudah bekerjasama sejak lama, sehingga sudah saling mengenal antar karyawan. Dia juga mengatakan, Dahana saat ini telah memiliki Pabrik Elemented Detonator secara mandiri yang terletak di ring 1 EMC.

"Antam merupakan salah satu mitra kami yang sudah lama, ini membuat kami semakin berkomitmen untuk meningkatkan performa bahan peledak yang kami produksi. Selain itu Dahana saat ini memiliki fasilitas baru, yaitu Pabrik Elemented Detonator. Semoga sinergi sesama BUMN semakin tumbuh dan semakin kuat, ke depannya kerjasama kita semakin besar untuk Indonesia," ujar Benny.

Benny juga menambahkan, Pabrik Elemented Detonator didirikan untuk mewujudkan kemandirian bahan peledak nasional baik di bidang bahan peledak komersial maupun militer. Seperti diamanahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada peresmian Pabrik Elemented Detonator yang diselenggarakan dalam rangkaian peresmian Holding DEFEND ID, di Surabaya pada 20 April 2022.

Kemandirian bahan peledak nasional melalui Pabrik Elemented Detonator DAHANA yang baru saja selesai dibangun pada Desember 2021 sudah memperlihatkan kemampuannya.

Setidaknya, Dahana mampu menaikkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 50% dengan keberadaan pabrik Elemente Detonator.

Selain itu, kepemilikan Pabrik Elemented Detonator juga dapat mengurangi impor dan menghemat devisa negara hingga US$6 juta atau setara Rp87 miliar per tahun, serta meningkatkan nilai penguasaan teknologi dan kemandirian bahan peledak detonator untuk memenuhi kebutuhan domestik dari 35 persen menjadi 80 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X