Senin, 22 Desember 2025

DPKP Cimahi Salahkan Pemancing Lantaran Merusak Kolam Retensi Pasirkaliki

- Rabu, 22 Juni 2022 | 20:38 WIB
Warga menggunakan kolam retensi Pasirkaliki Kota Cimahi, sebagai wahana pemancingan. (FOTO: AGUNG EKO SUTRISNO/RADAR BANDUNG)
Warga menggunakan kolam retensi Pasirkaliki Kota Cimahi, sebagai wahana pemancingan. (FOTO: AGUNG EKO SUTRISNO/RADAR BANDUNG)

RBG.ID, CIMAHI - Kolam Retensi Pasirkaliki menjadi kawasan pemancingan oleh warga setempat. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi sebut aktivitas itu dianggap penyebab meningkatnya potensi kerusakan kolam tersebut.

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Ainul Yakin mengatakan Pembuatan kolam retensi Pasirkaliki diperuntukkan untuk mengurangi tingkat banjir Kota Cimahi, namun warga yang nakal menggunakan kawasan tersebut sebagai pemancingan.

"Banyaknya penyalahgunaan kawasan kolam retensi menjadi kawasan pemancingan oleh warga. Membuat tingkat potensi kerusakan kolam retensi tersebut tinggi," ucapnya, Rabu (22/6/2022).

Ia menjelaskan dalam pencegahan penggunaan kolam retensi sebagai wahana pemancingan, pihak DPKP sudah melakukan upaya. Dengan memagari kawasan tersebut serta imbauan, berupa baliho larangan mancing.

"Kita sudah bikin baliho, namun warga masih abai terhadap himbauan tersebut. Kepada RW setempat juga sudah disampaikan, mengenai larangan memancing, tetap saja warga yang nakal," ucapnya.

Pihak DPKP menyadari jika selama ini memiliki keterbatasan pengawasan, bagi Ainul alih fungsi Kolam retensi menjadi tempat pemancingan. Selain bisa merusak kolam retensi juga membahayakan warga sendiri.

"Bayangkan jika terjadi kecelakaan di tempat tersebut, nanti siapa yang disalahkan pemerintah lagi. Selain resiko tenggelam, jika warga menganggap tempat mancing,kedepan akan membuat dampak kerusakan kolam retensi, sehingga gagal lagi upaya mengurangi banjir," paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X