RBG.ID, CIMAHI - Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) menggelar pertunjukan Sendratari Pendekar Dari Gunung Bohong, di Lapangan Rajawali, Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi, Sabtu (18/6/2022). Kegiatan tersebut sebagai refleksi seniman sambut ulang tahun Kota Cimahi.
Selaku pengarah cerita, Hermana mengatakan, pertunjukan sendratari pendekar dari gunung bohong, berlatar catatan sejarah perjuangan masyarakat Kota Cimahi melawan tentara sekutu Belanda. Di masa kekosongan kekuasaan paska kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
“Kota Cimahi menjadi kota seperti sekarang adalah buah perjuangan RH. Usman Domiri dan pasukanya yang ditebus oleh darah dan nyawa sampai diabadikan namanya jadi nama jalan,” paparnya, Minggu (19/6/2022).
Hermana bercerita, pada saat itu tentara NICA, menginginkan Kota Cimahi kembali menjadi kawasan militernya. Namun rakyat Cimahi tidak berpangku tangan, RH. Usman Domiri bersama murid-murid pengajian Gunung Bohong, membentuk badan perjuangan dengan sebutan pasukan Fisabilillah.
“Saat itu tempat pengajian sekaligus rumahnya, dijadikan markas perjuangan. Mereka dilatih berperang oleh salah seorang pensiunan Sersan KNIL murid pengajian Kyai Usman,“ ucapnya.
Pada peperangan tersebut, Hermana menjelaskan, kekuatan persenjataan lawan sulit ditandingi, sehingga Tentara Republik Indonesia (TRI) perintahkan objek-objek vital kawasan Bandung termasuk Cimahi. Mesti dibumihanguskan dengan cara dibakar agar tentara Sekutu dan NICA, tidak dapat mengunakannya sebagai markas strategi militer mereka.
“Saat itu penduduk Bandung termasuk Cimahi diperintahkan untuk meninggalkan kampung halamannya, mengungsi sementara waktu ke wilayah lain. Tepat tanggal 24 Maret 1946 Bandung menjadi lautan api,“ terangnya.