Senin, 22 Desember 2025

Dampak PMK, Harga Hewan Kurban di Kabupaten Bandung Naik

- Senin, 13 Juni 2022 | 20:12 WIB
Odang Wahidin pemilik peternakan Sapi dan Kambing Putra Sariwangi. (FOTO: AGUNG EKO SUTRISNO/RADAR BANDUNG)
Odang Wahidin pemilik peternakan Sapi dan Kambing Putra Sariwangi. (FOTO: AGUNG EKO SUTRISNO/RADAR BANDUNG)

RBG.ID, BANDUNG BARAT - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda peternak sapi dan domba di Kabupaten Bandung Barat. Hal ini menyebabkan melonjaknya harga ternak menjelang Idul Adha.

Pemilik Peternakan Putra Siariwangi, Odang Wahidin mengatakan, sempat cemas karena selama sebulan terakhir, terdapat 10 sapi yang terpapar PMK di kandangnya di Jalan Sariwangi Selatan, Kabupaten Bandung Barat.

"Sekarang Alhamdulillah sudah sembuh, yang tadinya kotorannya basah sekarang sudah kering biasa, selain ada pengontrolan dari pemerintah. Saya juga coba tangani sendiri juga dengan memberikan ramuan jamu," ucapnya, Senin (13/6/2022).

Selama 22 tahun menjalankan bisnis ternak, Odang menjelaskan hanya virus PMK yang cepat menyebabkan hewan ternaknya terjangkit penyakit.

"Jika melihat peternak lain tidak jarang sapi yang terjangkit PMK mati, atau harus di potong paksa karena virus tersebut. Virus ini merepotkan peternak menghadapi idul adha, karena ada pengeluaran tambahan untuk asupan jamu atau vaksin," paparnya.

Menjelang Idul Adha pada 9 Juli 2022, Adang mengatakan efek dari penyakit PMK adalah naiknya harga hewan ternak.

"Sapi yang biasanya harga Rp19 juta naik menjadi Rp21 juta per ekor, sedangkan kambing dari harga Rp2 juta sekarang naik menjadi Rp2,5 juta, hal ini disebabkan karena langkanya hewan ternak," ucap Odang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X