RBG.ID, SUBANG - Rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menghapus pegawai honorer pada November 2023, sangat berdampak pada dunia pendidikan di Kabupaten Subang.
Pasalnya, ada belasan ribu honorer yang menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut. Meskipun ada peluang bagi pegawai honorer tersebut untuk tes CPNS dan PPPK, namun hanya sebagian saja yang lolos.
Sementara, pemerintahan di Subang saat ini banyak yang mengandalkan tenaga honorer baik guru maupun untuk tenaga kesehatan.
Menanggapi kebijakan pemerintah pusat tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Tatang Komara mengatakan, pihaknya akan memberikan opsi kepada para tenaga honorer yang belum terangkat menjadi pegawai PPPK agar tetap bisa bekerja.
"Saat ini tenaga honor guru di Kabupatan Subang mencaai 5.000-an. Kalu dihapus,
otomatis sekolah di Subang akan banyak kekurangan tenaga pengajar," ujar Tatang Komara, Rabu (8/6/2022).
Terlebih, kata Tatang, di Subang kondisi SDM guru itu semakin tahun semakin berkurang karena habis masa kerjanya atau pensiun.
"Sekarang saja sudah hampir 500 guru yang pensiun, belum lagi yang meninggal," ujarnya.