RBG.ID, SUMEDANG - Stok obat-obatan ternak untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menipis. Saat ini, stok obat di Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang diprediksi hanya cukup untuk 2 minggu kedepan.
"Untuk obat-obatan masih sangat dibutuhkan, kami sangat terbatas. Meskipun ada bantuan dari perusahaan, dari provinsi, tapi ini masih kurang. Antisipasi persiapan cukup untuk 2 minggu, tergantung perkembangan kasusnya," kata Kepala Diskanak Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman.
Padahal, kasus ternak yang terjangkit PMK di wilayah Sumedang semakin bertambah banyak. Hingga kini, kata Nandang, kasus PMK di wilayah Sumedang tercatat 31 ekor sapi ternak warga terjangkit PMK. Dari jumlah itu, 8 ekor sapi sudah sembuh, sementara 127 ekor suspek.
"Dari total itu, ada 3 ekor sapi yang harus dipotong paksa," kata Nandang
Nandang mengatakan, pihaknya terus terus melakukan beragam cara sebagai upaya mencegah meluasnya PMK. Hewan ternak terutama sapi terkena virus ini, baik yang masih gejala bahkan sudah positif.
"Ini tersebar di delapan desa di tujuh wilayah kecamatan. Jadi satu kecamatan ada yang dua desa," kata Nandang.
Ia mengatakan, pemerintah melalui Satgas PMK telah melakukan upaya optimal untuk mencegah meluasnya PMK. Diantaranya dengan mengisolasi kandang sapi yang positif PMK.