RBG.ID, CIMAHI - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menemukan satu sapi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di peternakan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Plt Kepala Dinas Dispangtan Kota Cimahi, Asnadi Junaedi mengatakan, penemuan satu ekor sapi terpapar PMK berawal dari lalu lintas 10 ekor hewan ternak yang dibeli peternak Cipageran dari kawasan Rancakalong, Kota Sumedang.
“Pada Rabu 18 Mei 2022, kami melakukan pengecekan 10 sapi dari Rancakalong, terlihat ada gejala mengeluarkan air liur biasa. Namun pada Jumat 20 Mei 2022, gejalanya menjadi melepuh, sehingga kita ambil sampel dan diuji oleh Balai Veteriner Subang, Lalu pada Senin 23 Mei 2022 dinyatakan terpapar PMK,” ucap Asnadi, Senin (30/5/2022).
Menyikapi penemuan tersebut pihak Dispangtan melakukan tindakan pengobatan terhadap sapi yang terpapar dengan memberi vitamin ABE , B kompleks, dan antibiotik. Untuk peternak diberi desinfektan untuk pembersihan dan dilakukan pula pembersihan kandang dengan antiseptik.
“Guna mencegah penyebaran, kita berlakukan isolasi mandiri untuk peternak, agar tidak dulu bepergian ke peternakan lain selama dua minggu. Kita juga batasi warga mendekati kawasan peternakan agar tidak ada penyebaran,” ucap Asnadi.
Ia menjelaskan, dari peternakan yang ditemukan di Cipageran sekitar 50 hewan ternak rentan dengan rincian 30 sapi dan 20 domba terus dipantau oleh Dispangtan.
“Kami akan terus pantau dengan memperketat isolasi dan juga lalu lintas hewan ternak yang datang dari kota terdampak lainya yang masuk ke Cimahi, semoga tidak ada kasus lain,” ucapnya.