RBG.ID, SOREANG - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Sedikitnya 350 ekor sapi telah dinyatakan positif PMK, setelah sebelumnya terkonfirmasi sebanyak 270 ekor.
Salah satu wilayah dengan jumlah kasus positif terbesar ada di Kabupaten Bandung adalah Kecamatan Pasir Jambu. Setidaknya ada 140 ekor sapi terpapar wabah ini. Akibatnya para peternak di wilayah tersebut mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Salah seorang peternak, Ujang Sukana mengaku dampak PMK ini tengah ia rasakan. Menurutnya saat ini penjualan susu sapi mengalami penurunan hingga 70 persen, sebab sapi-sapi yang terpapar tidak lagi bisa diperah.
"Sudah 5 ekor yang mati, tidak bisa dijual. Jadi rugi ratusan juta. Penjualan susu menurun, belum ada juga orang yang datang untuk membeli atau bertanya tentang sapi untuk qurban," jelas Ujang saat ditemui, Kamis (26/5/2022).
"Sekarang peminat betul-betul bukan lagi menurun, karena kalau menurun masih ada yang datang beli atau bertanya. Sekarang malah belum ada sama sekali," imbuhnya.
Ia juga menuturkan bahwa banyak sapi yang tak mau makan karena wabah tersebut, hingga memaksa para peternak memutar otak untuk mencari solusinya.
Sementara itu, menurut Ketua RW 06 Desa Mekar Maju, Utar Tarsidi. Petugas kesehatan sudah mendatangi ternak warga untuk melakukan penanganan awal. Meski demikian, ia mengatakan penanganan tersebut belum efektif.