Tak hanya itu integrated farming juga digadang-gadang akan bermanfaat pada sektor peternakan dan perkebunan.
"Dari sisi lingkungan kami pun menawarkan bagaimana sisa-sisa sayuran bisa diolah menjadi pakan ternak. Kotoran hewan diolah menjadi pupuk bagi sayuran, pohon mangga gincu dan masih banyak lagi. Jadi sifatnya zero waste dan sustainable," ucapnya.
Untuk pemasarannya, sambung Dony, semua produk sayuran dan mangga dilakukan melalui program ekonomi kreatif yang memberdayakan para pelaku UMKM.
"Integrated Farming ini betul-betul kami konvergensi dan kolaborasi dengan hilirisasi yakni pengembangan ekonomi kreatif dalam rangka pemasaran produk sehingga bisa laku di pasaran," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang diusulkan di dalam kelompok pendanaan tersebut baik bantuan keuangan maupun hibah ini, harus sejalan dengan target-target yang akan dicapai di Jawa Barat.
Ia juga berharap agar kedepannya kabupaten/kota yang belum mengikuti kegiatan ini dapat berpartisipasi aktif, sebab kegiatan ini merupakan fasilitas yang baik untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Kita di tim juri ini akan melihat sejauh mana proposal yang mereka usulkan dari pendanaan ini. Karena proposal ini tentu saja dengan berbagai kriteria, tapi intinya dampak dan impact terhadap masyarakat harus betul-betul mengena," tuturnya.
Reporter: Jimi
