"Karena kesibukan kadang-kadang ini yang menyebabkan (stunting). Mereka bukan orang tidak mampu, tetapi rata-rata keluarga yang itu (mampu), tetapi karena akibat penanganan 1.000 hari dari masa kehamilan sampai dia usia 2 tahun itu lalai," jelasnya.
"Awal-awal itu tidak terlihat, ketika gizi atau nutrisi yang diberikan ke anak, baru akan terlihat setelah balita ke atas, perkembangannya ko seret gitu, dan mereka dari awal sudah merasa, bahwa gizi itu cukup, karena itu tadi asal makan," imbuhnya.
Baca Juga: Wabup Sukabumi Minta Libatkan Pentahelix Wujudkan Zero Stunting
Masih kata Marwan, dari tahun ke tahun angka stunting di Kabupaten Sukabumi diakuinya terus mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan dari melihat kasusnya, namun demikian Marwan meminta perangkat daerah terkait dalam prosesnya harus terus memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan melakukan edukasi.
"Bantu oleh media, supaya mereka mengkonsumsi makanan bergizi, karena di lingkungan mereka itu ada semua nutrisi itu, teu hese lah sebenarnya," tandas Marwan.(Cr2).