Masih kata Asep, saat melihat dan setelah mencari informasi keberadaan pemilik Kukang tersebut, namun tidak ada yang mengetahui langsung mengamankan dan mengevakuasinya dengan menggunakan karung.
"Pakai karung, karena tahu bahwa Kukang ini sangat berbahaya informasinya. Makanya membawa kukang itu untuk diamankan pakai karung dan dimasukan untuk diamankan, ukurannya mungkin sekitar 30 - 40 cm," terangnya.
"Kami langsung menghubungi petugas dari BKSDA dan kami serahkan karena ini katanya hewan dilindungi," imbuhnya.
Kepala Resort KSDA Sukabumi, Isep Mukti Miharja membenarkan adanya Kukang di Dermaga Palabuhanratu. Bahkan informasi awalnya dia peroleh dari Kepala Bidang KSDA Bogor, bahwa Kabag Sumberdaya alam yang bekerja di Sekretariat Daerah menemukan Kukang.
"Memang sesegara mungkin Kukang tersebut harus dievakuasi dan tentunya sesuai dengan SOP. Menyiapkan peralatannya untuk dibawa dan nantinya dilepasliarkan kembali di Cagar Alam Sukawayana," ungkapnya.
Hingga saat ini, Isep belum mengetahui dari mana asal Kukang tersebut, karena hal itu diperlukan penelusuran lebih lanjut. Namun berdasarkan penglihatan sekilas, hewan tersebut diduga bukan peliharaan, pasalnya dua taring yang ada pada hewan tersebut masih utuh.
"Kita juga belum tahu ini dari mana, hanya kalau menganalogikan dengan kawasan memang jauh juga dari kawasan, tapi kita tidak tahu, karena memang dari pengalaman beberapa tempat ada yang selalu bergelantungan di kabel. Mungkin kabel itu hangat, itu kejadian juga di Garut, gunung sawah, dan banyak juga kejadian yang mati," terangnya.
"Saya rasa habitat Kukang ini msih banyak, hanya yang dikahwatirkan itu kenapa dia sampai menuju ke permukiman, ketempat tempat orang banyak mungkin perlu pendalaman lebih jauh. Kalau penampakan awal itu kukang kelihatan masih liar, ketika dia ganggu, satwa itu, ketika makin jauh dengan kita itu liar, kemudian ketika dia akan merasa terpojokan dia akan menyerang, saya lihat sementara selintas gigi taringnya masih muncul, kayanya itu kukang bukan peliharaan," bebernya.
