Apabila, kondisi resesi ekonomi global tidak segera berakhir. Maka akan sangat dimungkinkan, jumlah tenaga kerja atau karyawan yang akan terkena PHK jumlahnya akan terus bertambah.
"Kami mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi dan pemerintah Provinsi Jawa Barat, supaya dapat mengambil kebijakan atau keputusan untuk dapat memberikan perlindungan untuk perkembangan dan keberlangsungan sektor industri, khususnya sektor industri padat karya. Karena, sektor industri padat karya adalah sektor industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani mengatakan, pihaknya mengaku telah mendapatkan laporan tersebut dari APINDO Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial pada Disnakertrans Kabupaten Sukabumi.
Bahwa, menurutnya belasan ribu buruh garment di Kabupaten Sukabumi tersebut, bukan dilakukan PHK oleh puluhan perusahaan. "Jadi informasi dari Pak Kabid itu, bukan PHK massal pada ribuan buruh yah. Tetapi, ribuan buruh itu tidak bekerja lagi karena masa kontrak kerjanya sudah habis dan tidak bisa diperpanjang. Sebab, memang eskpor tidak bisa berjalan karena dampak krisis global. Sehinga pihak perusahaan tidak memperpanjang konrak kerja para karyawannya," jelasa Usman.
Menurutnya, dampak krisis global ini, tidak bisa dihindari secara langsung dan resisi ekonomi global itu, bukan hanya berdampak di Kabupaten Sukabumi saja, tetapi hampir semua darerah di Indonesia juga terkena dampaknya. Untuk itu, ia berharap dampak krisis ekonomi global akibat perang Uni Soviet dengan Negara Ukraina ini dapat segera berakhir. Lantaran, pengaruhnya cukup besar terhadap keberlangsungan industri padat karya di Kabupaten Sukabumi.
"Iya, industri padat karya di Kabupaten Sukabumi ini, mayoritasnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke negara Eropa. Sehingga secara otomatis, akibat krisis global itu akan terkena dampaknya hingga para buruh di Kabupaten Sukabumi terancam PHK," imbuhnya.
Sebab itu, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinakertrans Kabupaten Sukabumi saat ini tengah melakukan kajian dan memang antisipasi yang mungkin bisa dilakukan sementara untuk menyikapi dampak krisis global itu, akan diatasi melalui program padat karya.
"Iya, kita akan atasi dan sudah mengajukan program untuk pelatihan kerja kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi di BLK," paparnya.