Ia menegaskan, bahwa aplikasi Srikandi ini langsung diawasi Presiden Joko Widodo. Meski saat ini beberapa Propinsi sudah memiliki aplikasi internal sejenis Srikandi, namun pemerintah pusat memperkenankan untuk melanjutkan aplikasi yang sudah berjalan.
"Di seluruh Indonesia ada sekitar 2.700 data center yang sudah memenuhi syarat, dan 24 aplikasi yang menghasilkan inevisiensi pertahun itu 4 sampai 5 trliun. Karena banyak aplikasi yang juga dibangun di setiap kementrian dan daerah," ungkapnya.
Tugas pemerintah menertibkan aplikasi-aplikasi itu dan menjamin sistem pemerintahan berjalan efisien efektik, dalam rangka transpormasi ke sistem yang modern. Aplikasi Srikandi yang telah dilaunching hari ini di Kota Sukabumi adalah prestasi yang sangat luar biasa,
"Luar biasa Sukabumi merupakan kota pertama yang melaunching aplikasi ini di Jawa Barat," jelasnya.
Imam menyampaikan selamat pada Pemerintah Kota Sukabumi karena berada di peringkat 10 besar nasional, dalam bidang kearsipan. Menurutnya ini sangat membanggakan dan patut di pertahankan.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Ahmad Fahmi dalam sambutannya mengatakan, bahwa OPD dan SKPD di wilayah Kota Sukabumi tidak perlu takut untuk beralih pada sistem aplikasi.
Ia pun mendorong SKPD untuk dapat bekerjasama dalam menyelesaikan transpormasi dari data manual ke Aplikasi Srikandi yang terintegasi.
"Pertama tentu saja seluruh dokumen harus terkonsolidasikan, jadi salah satu cara yang harus di lakukan agar dokumen ini dapat terkonsolidasikan adalah pemanfaatkan tekhnologi, agar tidak tercecer," ungkap Fahmi.
Fahmi mengatakan, bahwa aplikasi ini merupakan amanat presiden dan program nasional, jadi sangat aman untuk di terapkan. Ia juga menambahkan bahwa Srikandi versi 2 ini berlaku bagi semua SKPD di wilayah Kota Sukabumi, dan langsung dilakukan sosialisasi dan tutorial pada saat itu juga.
