Pemungutan suara dilakukan maksimal empat kali sehari hingga seorang kandidat mendapatkan dukungan dua pertiga suara untuk dapat terpilih sebagai Paus baru.
Setiap hasil pemungutan suara akan dibakar dalam tungku khusus, menghasilkan asap sebagai simbol pengumuman.
Jika asap hitam mengepul, artinya belum ada kesepakatan.
Namun, asap putih menandakan seorang Paus baru telah terpilih, menjadi pertanda harapan baru bagi umat Katolik sedunia.
Proses ini tidak hanya simbolik, tapi juga mencerminkan akar tradisi dan spiritualitas Gereja Katolik yang telah dijalankan selama berabad-abad.
Kini, dunia menanti sosok baru yang akan melanjutkan warisan kepemimpinan Paus Fransiskus.***