2. Provokasi dan Amarah
Selain menjaga lisan, mengendalikan emosi dan menghindari provokasi juga menjadi faktor penting dalam menjalankan ibadah puasa.
"Jika seseorang mencelamu atau mengajak berkelahi, maka katakanlah: 'Aku sedang berpuasa'."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut Ustaz Adi Hidayat, kemarahan yang tidak terkendali, menyebarkan ujaran kebencian, serta ikut serta dalam menyebarkan berita hoaks dapat mengurangi pahala puasa.
Oleh sebab itu, beliau mengajak umat Islam untuk berpikir sebelum berbicara dan bertindak, terutama di bulan yang penuh keberkahan ini.
Baca Juga: Begini Cara Mengupil Saat Berpuasa Agar Tidak Membatalkan Puasa, Tips dari Buya Yahya
3. Lalai dalam Ibadah
Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa seseorang yang hanya berpuasa secara fisik tanpa memperbanyak ibadah, seperti salat, zikir, dan membaca Al-Qur’an, maka puasanya akan kehilangan nilai spiritualnya.
"Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga."
(HR. Ahmad)
Beliau menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan niat yang benar, penuh keimanan, serta berharap ridha Allah SWT. Ramadan adalah bulan penyucian jiwa, bukan hanya ritual fisik belaka.
Sebagai penutup, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa puasa yang dilakukan dengan baik akan membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.