RBG.id - Abu Nawas, seorang penyair legendaris pada masa Dinasti Abbasiyah, dikenal sebagai sosok yang humoris dan seringkali kontroversial.
Ia menjalani kehidupan yang penuh warna, sering dianggap jauh dari nilai-nilai agama.
Namun, di akhir hayatnya, ia menunjukkan penyesalan mendalam atas dosa-dosanya, yang terekspresi dalam sebuah syair penuh makna.
Syair tersebut akhirnya menjadi kunci yang mengubah pandangan Imam Syafi’i terhadap dirinya.
Syair Penyesalan Abu Nawas
Syair yang ditemukan di kantong baju Abu Nawas setelah wafatnya menggambarkan kerendahan hati, pengakuan dosa, dan harapannya akan ampunan Allah SWT.
Baca Juga: Cocok Buat Liburan Akhir Pekan, Ini Dia 5 Tempat Wisata Ramah Anak di Purwakarta
Syair dalam Bahasa Arab
يا رب إن عظمت ذنوبي كثرة
فلقد علمت بأن عفوك أعظم
إن كان لا يرجوك إلا محسن
فبمن يلوذ ويستجير المجرم
أدعوك ربي كما أمرت تضرعًا
فإذا رددت يدي فمن ذا يرحم
ما لي إليك وسيلة إلا الرجا
وجميل عفوك ثم أني مسلم
Terjemahan
"Wahai Tuhanku, dosa-dosaku sangat besar dan banyak,
Namun aku tahu bahwa ampunan-Mu lebih besar.
Jika hanya orang baik yang berharap kepada-Mu,
Lalu kepada siapa pelaku dosa akan berlindung dan memohon pertolongan?
Aku berdoa kepada-Mu, sebagaimana Engkau perintahkan, dengan penuh kerendahan,
Jika Engkau menolak tanganku, lalu siapa yang akan mengasihi?
Tiada perantara bagiku kepada-Mu selain harapan,
Dan keindahan ampunan-Mu, kemudian aku adalah seorang Muslim."