RBG.ID - Kultum singkat Ramadhan 1444 Hijriah pada awal puasa ini akan membahas tentang perkara yang dapat merusak pahala puasa.
Puasa sudah memasuki hari kedua, tentunya banyak hal yang dapat dilakukan sejak hari pertama.
Puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga saja, sebagaimana yang disampaikan dalam hadits Rasulullah:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR An-Nasa’i).
Baca Juga: Adab dan Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Kelahirannya, Ramadan
Hadits di atas menjelaskan bahwa banyak orang yang berpuasa tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa selain haus dan lapar.
Lantas apa saja penyebab yang bisa menghilangkan pahala puasa?
Tentunya larangan itu ada yang bersifat jasmaniah dan rohaniah. Maka hal-hal yang lebih bersifat imateril yang harus dikendalikan karena sering kali dilupakan banyak orang.
Maka menjadi penting untuk mengendalikan hawa nafsu baik itu pikiran, hati, dan ucapan dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa itu sendiri.
Baca Juga: Jangan Tinggalkan Sahur Jika Ingin Mendapatkan 5 Keutamaannya
Selain itu, beberapa hal yang dapat merusak pahala puasa adalah berkata kotor, dan melakukan perbuatan yang mengundang syahwat.
Selama menjalankan ibadah puasa, seluruh panca indera kita, termasuk pendengaran, penglihatan, dan kaki kemana kita melangkah, itu juga harus dikendalikan.
Sementara menghirup gas seperti uap atau asap tidak membatalkan puasa. Namun, rokok yang membuat seseorang mengisap, dianggap membatalkan puasa.
Pasalnya, merokok merupakan bagian dari aktivitas memasukkan zat-zat tertentu ke dalam mulut.
Baca Juga: Doa Memasuki Bulan Ramadan dan Hadist Syarat Puasa
Orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan pahala tentu masuk ke dalam golongan orang yang merugi.
Karena puasa tidak hanya untuk biologis saja, tapi yang lebih utama adalah mencapai derajat ketakwaan dengan mengendalikan sifat yang immateril dan materil.
Semoga, dengan menjauhkan hal-hal yang dapat merusak pahala berpuasa, kita termasuk orang-orang yang berhasil mencapai derajat ketakwaan. Wallahu a'lam.
Sumber: Rudi Haryono,S.S., M.Pd, Dekan Fakultas Kesehatan dan Sains, Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Petugas Gabungan Lakukan Sterilisasi Trotoar di Kawasan Tanah Abang
Satlantas Polresta Bogor Kota Imbau Masyarakat Untuk Tidak Lakukan Sahur On The Roa
Viral Minum Oralit Sebelum Berpuasa Dibolehkan, Ini Penjelasan dari Dokter Denta
Jadwal Buka Puasa Wilayah Tangerang dan Sekitar Pada Jumat 24 Maret 2024
Simak Jadwal Buka Puasa Kota Bekasi dan Sekitar Hari Ke Dua Ramadan