Merasa Doa Belum Dikabulkan Juga, Simak 7 Waktu Mustajab Untuk Berdoa

RBG.ID - Memanjatkan doa merupakan hal yang paling disukai Allah SWT.

Di mana Hambanya meminta suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik kepada Allah SWT.

Hampir setiap umat yang berdoa menginginkan agar doa yang dipanjatkan cepat terkabul.

Baca Juga: 5 Keutamaan Surah Al Falaq yang Dapat Melindungi dari Sihir

Pasti ada keinginan sudah disebutkan dalam doa dengan berulang-ulang namun Allah SWT belum mengabulkannya.

Namun sebagai umat kita tak boleh berputus asa apalagi berburuk sangka. Karena Allah sesungguhnya selalu menyiapkan rencana terbaik kepada umatnya.

Kita pun haru tetap melakukan doa dan usaha, seperti dengan memanjatkan doa di waktu-waktu yang niscaya mustajab. Yuk simak kapan saja waktu mustajab itu :

Baca Juga: Malam Nisfu Syaban 2023: Jadwal, Niat Puasa, dan Keutamaan Puasa Syaban

1. Sepertiga Malam

Sepertiga malah merupakan waktu yang paling mustajab untuk doa dikabulkan. Allah berfirman “ Siapa saja yang berdoa kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, niscaya Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni.”(HR. Al Bukhari dan Muslim).

2. Saat Azan Berkumandang

Rasulullah SAW bersabda, “doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya, yaitu ketika azan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika dua kubu saling menyerang.” (HR.Abu Daud)

3. Pada Waktu Diantara Azan dan Iqomah

Sebagaimana hadits yang disabdakan Rasulullah SAW, “doa diantara azan dan iqomah tidak tertolak.” (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Doa Masuk dan Keluar Rumah yang Baik Diajarkan Sejak Kecil

4. Pada saat sedang sujud dalam sholat

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika sedang sujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu.” (HR.Muslim).

5. Pada Saat Berpuasa

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Ada tiga golongan yang doa mereka tidak ditolak. (1) orang yang berpuasa hingga berbuka, (2) Imam yang adil dan (3) doa yang didzalimi.” (HR.Tirmidzi)