Hukum Keluar Dahak Terus Menerus hingga Tertelan Saat Puasa Ramadhan, Ini Jawaban dari Buya Yahya

RBG.ID - Saat puasa, seseorang diharamkan menelan sesuatu, baik itu makan atau minum. Lalu, bagaimana dengan dahak yang terus keluar tapi malah tertelan?

Apakah dahak yang tertelan saat berpuasa dapat membatalkan puasa? Bagaimana hukum dahak yang terus keluar tapi malah tertelan?

Hal ini menjadi perbincangan yang sering terulang. Beruntung Buya Yahya telah memberikan jawaban atas keresahan soal dahak yang keluar dan tertelan saat puasa.

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Apakah Menangis Dapat Membatalkan Puasa atau Tidak?

Mari kita simak jawaban Buya Yahya mengenai hukum dahak yang terus keluar tapi malah tertelan saat puasa, apakah dapat membatalkan atau tidak?

Dalam video yang berjudul "Dahak Terus Menerus Keluar dan Tertelan, Bagaimana Puasanya?" yang diunggah pada 13 Mei 2020 oleh kanal Youtube Al Bahjaj TV, Buya Yahya menegaskan dahak yang tertelan saat puasa membatalkan puasa.

Berdasarkan mazhab Imam Syafi'i, bahkan jumhur ulama, batal puasa seseorang jika ada dahak yang dikeluarkan lalu tertelan saat puasa.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Indonesia Dapat Hadiah Kurma Titipan Raja Arab 100 Ton, Warganet Malah Bilang Begini

Walau begitu, Buya Yahya memberikan keterangan terkait kondisi orang yang mengalami kesulitan saat berdahak, apakah dahak yang dikeluarkan mudah atau susah.

"Jika susah dikeluarkan, (tapi terasa ditenggorokan) ini belum keluar. Selagi susah dikeluarkan, maka tak usah ragu, Anda telan. Tidak batal puasa Anda," terang Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan dalam mazhab Imam Syafi'i, dianggap batal jika memang sudah keluar (dahaknya). Jika susah dikeluarkan, maka tidak batal. Sebab jika susah, maka itu artinya belum keluar dan tidak batal.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Tentang Gosok Gigi Saat Sedang Puasa Ramadhan, Ini Jawabannya!

Namun, jika dahak telah keluar dan berada diujung lidah atau area mulut, maka jika ditelan atau tertelan akan dianggap batal.

Di sisi lain, jika kondisi dahak terus keluar dan sulit dikontrol, Buya Yahya menyarankan agar seseorang mengambil mazhab Imam Malik.