Bawaslu RI Dianugerahi Piagam MARI Gara-gara Kosongkan 514 Jabatan di Bawaslu Kabupaten dan Kota se-Indonesia

"Atas prestasi keajaiban itu, maka Bawaslu RI layak mendapatkan anugerah piagam MARI," tutur dia.

Baca Juga: Gaji PNS Naik 8 Persen, Ternyata Segini Besarannya

Dalam kesempatan tersebut, Yusfitriadi meminta komisi II dan Presiden RI untuk memberikan perhatian yang lebih, karena di tengah harapan publik berharap pemilu 2024 semakin baik dan semakin berkualitas, justru malah penyelenggara pemilu sendiri yang merusaknya.

"Bagi saya bawaslu kali ini merupakan bawaslu terburuk dalam manajemen kelembagaannya, sehingga pilihannya cuma dua, diberikan kartu merah oleh publik atau kibarkan bendera putih sebagai bentuk ketidalmampuan meneruskan peran-peran Bawaslu pada pemilu 2024 mendatang. Alih-alih meningkatkan peran dan kinerjanya, mengurus lembaganya sendiri sudah tidak mampu," jelas Yusfitriadi.

Baca Juga: Link Nonton Drama Mask Girl Subtittle Bahasa Indonesia, Sudah Tayang Siang Ini!

Penyerahan piagam tersebut, diawali jumpa pers di media senter Bawaslu RI.

Setelah itu, pihaknya bergeser ke receptionist kantor Bawaslu RI dengan harapan ada pimpinan Bawaslu RI yang bisa menerima piagam tersebut.

Namun setelah sekian lama menunggu dengan para awak media, pimpinan yang bisa menerima piagam tidak juga muncul.

Baca Juga: Nahas! Pria di Deli Serdang Tewas Usai Tertimpa Temannya Saat Ikut Lomba Panjat Pinang

"Padahal kami sudah mengirim surat sebelumnya, menginformasikan bahwa kami akan memberikan piagam MARI. Sangat menyayangkan tidak ada pimpinan bawaslu yang hadir satupun," tegas Darda Damara dari LS Vinus.

"Akhirnya piagam kami letakan di tempat piagam yang lain di samping receptionis," sambung Darda.

Baca Juga: Baru Setahun Menikah, Britney Spears Digugat Cerai Sam Asghari

Koalisi organisasi masyarakat sipil yang hadir dalam penyerahan piagam MARI tersebut juga ada, Ray Rangkuti dari Lima Indonesia, Lucius Karus dari FORMAPPI, Pinkan dan Erik Lie dari TePi Indonesia.