RBG.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak menampik banyak kekuatan politik yang ingin membawa ormas Islam besar tersebut untuk mendukung salah satu calon dalam pemilu presiden.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf memastikan, posisi NU dalam kontestasi demokrasi nanti.
Gus Yahya –sapaan akrab Yahya Cholil Staquf– menyatakan, pada prinsipnya semua yang bertujuan untuk kemaslahatan bangsa dan negara akan direstui organisasinya.
Namun, Yahya menegaskan bahwa organisasi keagamaan seperti NU tidak tepat bicara soal politik.
’’Kami bukan partai politik. Kami tidak dalam posisi mengajukan calon. Silakan dipikir sendiri oleh parpol-parpol itu,’’ ujarnya.
NU, kata Gus Yahya, punya cara lain untuk menjaga Indonesia.
NU akan berusaha sekuat tenaga ikut menjaga supaya masyarakat tenteram dan harmonis.
’’(Agar, Red) tidak terjadi permusuhan antarkelompok gara-gara agenda politik semacam ini,’’ katanya. Upaya itu, kata dia, tidak dilakukan lewat partai politik.
Yahya mengajak masyarakat menjaga keharmonisan.
Baca Juga: 37.309 Jemaah Haji Berisiko Tinggi Menderita ISPA, PPIH Bantah Isu Penelantaran
Pemilu hanya proses politik yang harus dilewati secara rutin untuk menentukan pemerintahan.
Siapa pun yang terpilih nanti adalah pemerintahan seluruh rakyat Indonesia.
Artikel Terkait
Punya Suara 22,43 Persen, Golkar-PAN Bakal Usung Capres dan Cawapres Sendiri
Masih Galau, Pakar Sebut Pendukung Jokowi Belum Tentukan Pilihan Capres dan Cawapres
Ketua Umum PAN dan Megawati Bakal Bahas Kerjasama Politik dan Capres Siang Ini
Terkait Capres dan Cawapres, Rakernas Partai Golkar Berikan Mandat Khusus Kepada Airlangga
AHY Masuk Kandidat Cawapres Ganjar, Demokrat Tegaskan Capres Mereka Tetap Anies Baswedan
Terang-terangan Puji dan Dukung Capres Ganjar Pranowo: Jokowi: Pak Ganjar Ini Semuanya Punya
Sah, Perindo Resmi Mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pemilu 2024