RBG.ID-JAKARTA, Sebelumnya para pendukung Joko Widodo (Jokowi) sudah menentukan sikapnya dengan mendukung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah.
Namun, masih banyak juga pendukung Jokowi yang galau dalam menentukan pilihannya. Sepertinya mereka masih bingung mau memilih Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan atau Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebut, pemilih Jokowi sedang dalam fase galau menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sebab, sejauh ini belum menemukan figur-figur bakal calon presiden (bacapres) 2024 yang bisa melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Jadi mereka tidak ingin ditinggal Pak Jokowi lah. Di saat yang sama mereka belum punya referensi untuk memilih siapa yang terbaik, siapa yang akan bisa melanjutkan kesinambungan pembangunan," kata Boni dalam diskusi bertajuk 'Siapa yang Terbaik untuk Indonesia di 2024?: Analisis Independen' di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Boni mengungkapkan, pemilih Jokowi menginginkan agar pemimpin bangsa selanjutnya bisa merawat spirit pemerintahan saat ini.
Menurutnya, pemilih galau tersebut merupakan penyumbang suara terbesar dalam survei Litbang Kompas terkait kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi 70 persen.
Baca Juga: Laporan Harta Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih di LHKPN yang Disetorkan ke KPK Turun, Mobil Juga Masih Innova
"Nah saya curiga pemilih kategori galau ini yang banyak menyumbang juga suara ke survei itu," ujar Boni.
Boni pun mengingatkan, masyarakat agar menutup ruang bagi bacapres atau elite yang memainkan politik identitas. Ia tak menginginkan, pesta demokrasi diramaikan dengan kampanye politik identitas.
"Kita akan terus melakukan pencerahan bahwa itu (politik indentitas) problem yang serius, maka jangan pernah mencari presiden yang menjual-jual identitas kelompok karena kita beragam, kita kaya karena beragam," tegas Boni.
Baca Juga: Ini Dia 5 Keunggulan & Cara Menggunakan Google Bard AI Yang Tidak Dimiliki Oleh ChatGPT
Boni pun menyinggung tiga sosok bakal capres terkuat saat ini, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Menurut Boni, dari ketiganya, Ganjar Pranowo secara politik mendekati karakteristik Jokowi.
"Pak Ganjar dari garis politik iya, dari aspek perspektif lumayan tapi dari aspek pembuktian perspektif itu, belum karena waktu mungkin belum," papar Boni.
Sementara itu, Prabowo, menjadi bacapres terkuat, karena kerap kali mengikuti pilpres baik sebagai capres maupun cawapres. Selain itu, Prabowo mempunyai partai besar, yakni Gerindra dan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin pasca Pilpres 2019.
"Tetapi apakah betul Pak Prabowo akan seperti Pak Jokowi kalau memimpin? Tanda tanya besar bagi Lembaga Pemilih Indonesia. Apalagi yang ketiga Pak Anies agak-agak rumit, karena bukan Pak Anies personal, tapi lebih pada haluan politik dan performance politik dia di Pilkada maupun selama ini dalam posisi sebagai bakal calon presiden," pungkas Boni.(jpc)
Artikel Terkait
Ketemu Presiden Ukraina di KTT G7, Jokowi Tawarkan Jembatani Perdamaian
Hary Tanoe Diisukan Gantikan Johnny G. Plate Jadi Menkominfo, Ini Respons Presiden Jokowi
Jokowi Kumpulkan Jend Purn ke Istana, Refly Harun Pertanyakan Gatot Nurmantiyo Tidak Diundang
Sama dengan Anaknya, Jokowi Diyakini Lebih Mendukung Prabowo Ketimbang Ganjar Pranowo
Puji Sikap PKS Mengusung Anies Baswedan, Din Syamsudin Ingatkan Jokowi Tidak Cawe-Cawe soal Pencapresan