Selama bertugas di sekolah menggunakan bahasa daerah dan bahasa Melayu, tujuannya sebagai bahasa pengantar.
Namun PGHB memiliki kesulitan untuk memperjuangkan anggotanya mulai dari terdapatnya perbedaan status, pangkat, dan latar belakang pendidikan.
Sebelumnya di zaman tersebut tidak hanya PGHB, ada berbagai organisasi guru lain. Seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS) dan Hogere Kweekschool Bond (HKSB).
Saat itu Belanda sedang menjajah, perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa memuncak menjadi perjuangan nasional memiliki tujuan yaitu merdeka.
Fitriah Zahwa Nissa