Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari mengapresiasi kegiatan Pankreas Khatulistiwa yang diselenggarakan SMPN 10 Kota Sukabumi. Hasan berharap kedepannya siswa bisa lebih dipersiapkan lagi dalam mengimplementasikan projek profil pancasila.
"Sangat bagus, para siswa bisa lebih mengenal budaya masing-masing daerah tadi ada yang menggunakan pakaian adat Jawa, Sumatra, Papua dan lain-lainnya. Hanya saja ada beberapa catatan, kedepan mungkin bisa dipersiapkan kembali bukan hanya sekedar menggunakan pakaian adat tetapi siswa bisa lebih mengenal budaya tari adat dan lain sebagainya," imbuhnya.
Dikatakan Hasan, mengimplementasikan Kurikulum Merdeka salah satunya dengan membuat sebuah proyek penguatan profil pancasila. Di mana dalam projek tersebut ingin ingin diungkap, ingin digali multi kecerdasan.
"Hal itu agar siswa memiliki kompetensi skill yang dibutuhkan di masa mendatang salah satu yang dibutuhkannya seperti anak yang kreatif, berpikir kritis, pandai berkomunikasi, berakhlak mulia dan berwawasan global," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pankreas Khatulistiwa 2022, Noneng menambahkan Pankreas Khatulistiwa 2022 merupakan sebuah pentas dan perlombaan yang diikuti siswa siswi SMPN 10 dan 20 SD/MI se-Kota dan Kabupaten Sukabumi. Adapun lomba yang digelar meliputi kesenian, akademik, keagamaan dan olahraga.
Baca Juga: Dispusipda Kota Sukabumi Klaim Minat Baca Meningkat 67 Persen
"Untuk SD/MI lomba yang diikuti yaitu lomba yaitu sepak bola mini, untuk agamanya ada lomba dakwah, kaligrafi dan marawis kemudian lomba untuk olimpiade kita ada IPA, IPS dan matematika. Sementara untuk di bidang seni ada solo vokal, tarian tradisional dan modern, desain poster, duta lingkungan dan aja juga lomba kepramukaan," imbuhnya.
Dikatakan Noneng acara Pankreas Khatulistiwa digelar mulai Jumat (7/10) hingga Jumat (14/10). "Acara penutupan akan ditutup dengan kegiatan maulid nabi," pungkasnya. (wdy)
