Menurut Ulil Azmi Nurlaili Afifah, sistem penanaman dengan hydrogel ini praktis, tidak kotor dan tidak repot dalam pemeliharaannya.
Hal ini, sambung dia, disebabkan karena kemampuan mengikat air dari hydrogel yang tinggi membuat tanaman yang ditanam tidak perlu disiram secara rutin.
“Kondisi ini cocok dengan kesibukan ibu-ibu di lingkungan desa Buduan yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang sehingga tidak memiliki banyak waktu luang untuk merawat tanaman,” paparnya.
Kelebihan lain dari sistem urban farming dengan hydrogel ini juga adalah sisi keindahan yang didapat. Hydrogel dapat diberi pewarna makanan yang berwarna warni sehingga cocok digunakan sebagai menghias ruangan.
Pelatihan urban farming yang diberikan memberikan kesempatan kepada anggota PKK dan kelompok pengajian azzaidah untuk berkreasi dengan melakukan penanaman tanaman hias menggunakan media tanam hydrogel.
Ulil Azmi Nurlaili Afifah menambahkan, hydrogel dapat bertahan hingga 4 bulan tanpa perlu disiram.
Apabila hydrogel berbedu atau mengecil dapat dicuci dan direndam dengan meggunakan air hangat dan kemudian digunakan kembali.