Di sisi lain, hilangnya tes mata pelajaran spesifik pada seleksi masuk PTN jalur tes atau Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) memunculkan pertanyaan mengenai penguasaan mata pelajaran tertentu yang dibutuhkan pada sejumlah prodi. Misalnya, kebutuhan pemahaman lebih mendalam untuk mata pelajaran Biologi bagi prodi kedokteran.
Lalu, bagaimana memastikan calon mahasiswa telah menguasai mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan prodi tersebut?
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) KementerianPendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam mengatakan, hal itu harusnya sudah disiapkan dan dipelajari siswa saat berada di SMA/MA. Terlebih, saat di SMA/MA mereka belajar sesuai dengan minat/passionnya.
”Jadi kalau dia ingin masuk ke kedokteran, mestinya sejak SMA sudah menyiapkan diri dengan pelajaran-pelajaran yang akan mendukung sukses studinya di perguruan tinggi,” paparnya.
Kemudian, kata dia, pada ujian masuk lebih menekankan pada kemampuan bernalar mahasiswa. Hal ini pula yang dilakukan di banyak negara maju.
”Ujian masuk ke perguruan tinggi lebih mengukur kemampuan atau bakat skolastik dan kemampuan bernalar numerik dan literal,” ungkapnya.
Menurutnya, jika pembelajaran di sekolah baik dan siswa serius menyiapkan masa depannya maka tidak perlu lagi persiapan ekstra untuk belajar tes semua mata pelajaran.