"Saya bulan ini sudah mengikuti tes yang dilakukan secara online, tes nya sendiri meliputi materi pedagogik, profesional, dan juga tindakan kelas," tuturnya.
Fuady bersama dengan sejumlah teman-teman guru lainnya sangat menyayangkan adanya tes seleksi dalam proses sertifikasi guru.
"Ini sih hanya kritik kami sebagai seorang guru, kenapa sertifikasi ini harus melalui tes lagi. Seharusnya jika beberapa syarat bisa terpenuhi, maka tidak perlu ada lagi tes-tes online seperti itu," ucapnya.
Namun sesuai dengan ketentuan, ia tetap mengikuti serangkaian tes yang diminta. Harapannya pada tahun ini ada hasil baik yang dapat diterimanya.
"Saya mulai aktif mengajar itu sejak 2011, ya saya berharap tahun ini saya bisa lolos sertifikasi agar legalitas saya sebagai guru itu ada dan tentunya tidak dipungkiri saya bisa mendapatkan tunjangan guru," tuturnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTs Al-Masthuriyah Kota Bekasi Mohammad Sarmada menjelaskan, dari 24 guru yang dimiliki saat ini, 8 guru diantaranya sudah memiliki sertifikasi.
"Berarti sisa 16 guru, nah ini sedang mengajukan semua, tapi menunggu informasi dari pusat dan 1 guru kami masih baru jadi belum bisa mengikuti sertifikasi guru tersebut," tutur Sarmada mewakili kepala sekolah.