RBG.id, CIANJUR - Permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak kini perlahan mulai ditinggalkan. Upaya untuk mengembalikan kaulinan barudak (permainan anak) khususnya di dunia pendidikan Kabupaten Cianjur mulai diperkenalkan kembali. Salah satunya di SDN Gelar 2 Cianjur agar bisa kembali melestarikan budaya leluhur.
Kepala SDN Gelar 2, Siti N Hayat mengatakan, dengan fasilitas pengecatan lapang multi fungsi menjadi salah satu sarana mengembangkan kaulinan barudak.
Ia menyebut, tak cuma untuk melestarikan budaya Sunda tapi juga mengembalikan dan menanamkan jiwa gotong royong kepada siswa.
“Kami juga ingin mengembalikan budaya gotong royong bersih-bersih di lingkungan, seperti yang sudah menjadi program rutin setiap Sabtu sisiwa memungut samapah, satu sampah ditukar satu permen selain soal kaulinan barudak," ujarnya, Selasa (26/07).
Hayat sapaan akrabnya, berharap dengan kesadaran bermain di luar ruang akan menjadi gambaran bagi para orangtua untuk memberi contoh kepada anak-anak dirumah menghindarkannya bermain handphone.
“Kesadaran orangtua juga penting agar anak tak melulu main HP terus. Dengan permainan tradisional yang digalakan di SDN Gelar 2 ini, minimalnya anak saat dirumahnya mempraktikan permainan yang sama,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan bermain di luar ruang, anak juga bisa terbangun budaya gotong royong sejak dini. Apalagi saat ini, jika sesama anak sudah tak saling mengenal karena terlalu sering bermain smartphone akan berimabas buruk bagi fisik dan psikologis anak.