RBG.ID – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menyampaikan ptogram “Penyederhanaan Standar Kompetensi Kelulusan” saat acara Merdeka Belajar yang diselengarakan pada hari ini (29/8), termasuk hal - hal mengenai tugas akhir dan skripsi.
Dalam penyampaian materi mengenai “Penyederhanaan Standar Kompetensi Kelulusan”, Nadiem Makarim memberi penjelasan mengenai aturan skripsi dihilangkan.
Baca Juga: Wow.. Dihadiri 20 Ribu Wibu Online dan Offline, Helloweebs By Jvibes.Id Vol.3 Sukses di Jakarta
Menurut Nadiem Makarin, hal ini dilakukan agar mahasiswa tidak merasa terbebani dengan skripsi yang harus dipenuhi sebagai tugas akhir.
“Akan ada dampak positif yang dihasilkan dari “Penyederhanaan Standar Kompetensi Kelulusan”, kata Nadiem Makarim.
Lebih lanjut ia menjelaskan, program studi dapat menentukan bentuk tugas akhir, menghilangkan kewajiban tugas akhir pada banyak program sarjana/sarjana terapan, dan mendorong perguruan tinggi menjalankan kampus merdeka dan berbagai inovasi pelaksanaan tridharma.
Baca Juga: Kendaraan Tidak Lulus Uji Emsi Dilarang Masuk Jakarta, Sanksi Mulai Berlaku 1 September
“Tugas akhir tidak wajib apabila program studi sudah merasa proses belajar - mengajar telah memiliki pembuktian hasil komptensi,” jelas Nadiem Makarim.
Ia menerangkan, Kemen dikbudristek memberikan kepercayaan kembali kepada kepala program studi atau departemen dan dekan untuk membuktikan hasil kelulusan tanpa membebankan mahasiswa.
Baca Juga: Polres Bogor Terus Tambah Kampung Tangguh Bebas Narkoba, Dilengkapi CCTV juga
“Semakin bebas prodi untuk mendorong anaknya melakukan pendidIkan di luar kampus, semakin bebas prodi melakukan proYek program best learning, proyek – proyek di lapangan, semakin bebas untuk projek riset menjadi bagian pendidikan,” tandas Nadiem Makarim
Nadiem Makarim menjelaskan, Perguruan tinggi tidak perlu mewajibkan penugasan skripsi kepada mahasiswa.
"Kemampuan dan kompetensi lulusan bisa ditunjukkan dengan banyak cara, tidak harus melakukan skripsi," tandas Nadiem Makarim.