IPB dan SPUA Lakukan Kerja Sama Pengembangan Pendidikan Vokasi di Bidang Pertanian

RBG.id - Guna menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo melakukan pengembangan kerja sama di pendidikan vokasi.

Pengembangan kerja sama ini digencarkan melalui penandatanganan naskah kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor Institut pertanian Bogor (IPB) Arif Satria dengan Shizuoka Proffesional University of Agriculture (SPUA) Shigehiko Suzuki.

Kesepakatan kerja sama lingkup pendidikan vokasi di bidang pertanian ini mencangkup pertukaran dosen dan mahasiwa, penelitian dan pengembangan bersama, serta penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Peringati Hari Musik Nasional dengan Beragam Kegiatan Menarik Bertema Musik

Arif Satria selaku Rektor IPB memberikan apresiasi kepada KBRI Tokyo atas dukungan KBRI Tokyo di acara penandatanganan MoU tersebut.

Ia berharap, kerja sama itu bisa menghasilkan manfaat yang besar bagi IPB dan SPUA.

"Kami berharap kerja sama ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak," ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis (9/3).

BACA JUGA: Peringati Hari Musik Nasional, Kemendikbudristek Fasilitasi Insan Musik Lewat Sejumlah Inisiatif

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Mikronesia, Heri Akhmadi yang turut hadir dalam acara tersebut menilai jika kolaborasi IPB dan SPUA ini sangat strategis.

"Indonesia dan jepang memiliki kerja sama yang sangat baik di berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan dan penelitian," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyebut jika kerja sama ini bisa menciptakan SDM berketerampilan praktis yang mampu mengangkat sejumlah perkembangan dalam bidang pertanian.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Minta Pelajar dan Orang Tua Tak Ragu Perkenalkan Musik Sebagai Inspirasi Pembelajaran

Termasuk, sebagai prime mover ekonomi Indonesia ke depan dan meningkatkan kualitas serta kuantitas ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Jepang.

Lebih lanjut, kerja sama ini juga mampu membuka peluang baru bagi pembangunan pendidikan dan penelitian dalam bidang pertanian dan kehutanan antar 2 negara.