Minggu, 21 Desember 2025

Motor Listrik Gesits: Torsinya Bikin Terkejut, Tapi Satu Kebiasaan Ini Bisa Bikin Jarak Tempuh Ambyar

- Jumat, 28 November 2025 | 21:54 WIB
Motor Listrik Gesits (Sumber Foto: gesitsmotors.com)
Motor Listrik Gesits (Sumber Foto: gesitsmotors.com)
 
RBG.id - Akhirnya, penantian panjang itu selesai juga. Setelah bolak-balik hanya tampil sebagai prototipe dan jadi bahan rumor lebih dari setahun.
 
GESITS, motor listrik karya anak bangsa, resmi turun ke jalan. Bukan sekadar turun, tapi membawa performa yang bikin banyak orang tercengang.
 
Begitu kunci kontak diputar dan throttle disentuh sedikit, langsung terasa sensasi torsinya yang brutal.
 
Tarikan awalnya itu bukan sekadar halus, tapi ada kekuatan yang bikin badan sedikit terdorong ke belakang. Rasanya kayak motor listrik harga lima puluhan juta, padahal harganya sekitar Rp27,5 juta.
 
 
Tapi ada satu hal yang jarang dibahas orang, klaim jarak tempuh 50 km itu bisa drop, jadi cuma 31 km kalau kamu salah kebiasaan berkendara. Dan itu kejadian nyata, bukan teori di atas kertas.
 
Gesits memang sudah berubah. Dari bodi sampai finishing, semuanya tampak jauh lebih matang.
 
Lapisan panel plastik terasa rapat, lekuk bodinya rapi, dan joknya memakai jahitan double stitch ala interior mobil.
 
Wajar sih, motor ini diproduksi oleh WIKA Manufacturing, perusahaan yang biasa menangani komponen otomotif roda dua dan empat.
 
 
Begitu duduk di atasnya, langsung terasa aura motor mid size. Buat pengendara dengan tinggi 165 cm, kaki bakal sedikit jinjit ketika berhenti.
 
Posisi riding nya mirip Vario, tapi joknya lebih tebal dan nyaman untuk harian.
 
Yang paling bikin heboh justru mesinnya. Motor ini memakai BLDC (Brushless DC Motor) yang disuplai oleh PT Pindad.
 
Secara spesifikasi, daya normalnya 2 kW, tapi kalau mode Sport diaktifkan dan gas dipelintir habis, tenaganya bisa melonjak sampai 5 kW. 
 
 
Angka horsepower nya memang hanya sekitar 6 HP, tapi torsinya? 30 Newton meter. Ini bukan angka main-main.
 
Begitu gas dibuka, dorongannya spontan. Smooth di awal, lalu langsung menghentak. Beda dengan motor listrik murahan yang tarikannya suka nyentak dan kasar. Ini lebih terasa seperti motor premium yang mahal.
 
Saat dites dalam kondisi standar tengah, kecepatan di mode Sport bisa tembus 94 km/jam. Bahkan di jalanan umum masih kuat menyentuh 81 km/jam.
 
Lalu apa yang bikin jarak tempuh ini gampang jebol? Semua kembali ke kebiasaan tangan kananmu.
 
 
Gesits dibekali baterai 72 volt 19,4 Ah, bobotnya sekitar 8 kg, disusun rapi di bawah jok.
 
Kapasitas ini secara perhitungan bisa menempuh 50 km. Biaya ngecas dari nol sampai penuh cuma sekitar Rp2.100-an, tergantung tarif listrik rumah.
 
Masalahnya adalah gaya berkendara. Penguji menggeber motor ini dalam dua gaya berbeda.
 
Pertama, mode Sport, gas dikebut habis-habisan dari lampu merah ke lampu merah.
 
 
Dan hasilnya, jarak tempuh hancur lebur menjadi 31 km saja. Penyebabnya sederhana, semakin sering gas dibuka spontan, baterai makin deras mengalirkan daya ke motor.
 
Sedangkan ketika berpindah ke mode Eco, tarikan dibuat santai seperti kendaraan commuting normal.
 
Hasilnya langsung berubah total, jarak tempuh naik menjadi 58 km, bahkan melebihi klaim pabrikan. Artinya, tangan kanan adalah biang keroknya.
 
Jadi kalau mau irit jarak tempuh, jangan balapan setiap lihat jalan kosong. Nikmati saja mode Eco untuk cruising santai, baru pindah Urban atau Sport ketika butuh menyalip.
 
 
Kalau masih kurang jauh, Gesits menyediakan dua slot baterai. Tinggal tambah satu baterai lagi, jarak tempuh bisa tembus 100 km tanpa drama ngecas di tengah jalan.
 
Selain soal performa dan baterai, ada beberapa fitur yang bikin Gesits terasa beda dari motor listrik lain.
 
Posisi motornya dipasang di tengah sasis, bukan di roda belakang seperti motor listrik kebanyakan. Keuntungannya, mesin jadi terlindungi dari guncangan dan cipratan air saat masuk jalan rusak atau banjir.
 
Ada juga fitur mundur. Tekan tombol R di setang, putar gas pelan, dan motor akan berjalan mundur. Simple, tapi di parkiran sempit fitur ini penyelamat hidup.
 
Fitur safety sound juga menarik. Motor tidak akan langsung jalan walau gas dipelintir tanpa sengaja. Pengendara harus menekan rem dan tombol starter dulu untuk mengaktifkan motor. Jadi aman buat yang suka panik saat gas kepegang.
 
Panel dashboard nya pun dibuat adaptif. Siang hari warnanya putih, malam hari otomatis berubah gelap agar tidak menyilaukan mata. Bisa terkoneksi ke smartphone via Bluetooth, lengkap dengan informasi diagnostik dan status baterai.
 
Ada catatan kecil yang perlu kamu terima. Bagasi di bawah jok hampir tidak ada ruang karena area itu dipenuhi baterai dan controller. Suspensi depan juga terasa sedikit terlalu lembut, kadang mentok kalau lewat polisi tidur agak cepat.
 
Tapi selain itu, pengalaman naik motor ini terasa sangat Indonesia banget. Bertenaga, efisien, dan murah operasional.
 
Jadi, mau jarak tempuh maksimal? Kuncinya sederhana, jangan gaspol terus.***
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X