Motor Listrik atau Sepeda Listrik? Ini Kelebihan dan Kekurangan Keduanya

Namun penggunaannya dibatasi di area tertentu seperti perumahan, kampus, atau jalur sepeda. Penggunaan di jalan raya besar tidak disarankan demi keselamatan.

3. Harga dan Biaya Operasional

Harga menjadi faktor pembeda paling jelas. Sepeda listrik dibanderol mulai dari Rp 1 jutaan, sementara motor listrik dijual di kisaran Rp 10–40 jutaan, tergantung merek dan spesifikasi.

Walau lebih mahal di awal, motor listrik punya biaya operasional yang sangat rendah. Tidak perlu bensin, oli, atau tune-up berkala.

Konsumsi energinya efisien dan mudah diisi ulang di rumah. Dalam jangka panjang, biaya kepemilikan motor listrik bisa jauh lebih hemat dibanding motor bensin biasa.

Baca Juga: Biaya Servis Motor Listrik Lebih Murah dari Bensin? Ini Hitungan Aslinya Versi Mekanik

4. Kenyamanan dan Desain

Dari sisi kenyamanan, motor listrik hadir dengan fitur lengkap: suspensi empuk, smart key, bagasi luas, dan panel digital. Pengendara juga akan merasakan kestabilan lebih baik di jalan bergelombang.

Sementara sepeda listrik unggul pada sisi kemudahan. Bobotnya ringan, mudah dikendarai siapa saja, termasuk remaja dan lansia. Namun, di medan berat atau saat hujan, sepeda listrik mungkin terasa kurang nyaman dibanding motor listrik.

5. Dampak Lingkungan

Keduanya sama-sama bebas emisi saat digunakan, sehingga menjadi pilihan ideal bagi mereka yang peduli terhadap lingkungan. Namun karena struktur dan komponen sepeda listrik lebih sederhana, jejak karbonnya lebih kecil dibanding motor listrik.

Meski begitu, motor listrik tetap jauh lebih bersih dibanding kendaraan berbahan bakar fosil, sekaligus mendukung target net zero emission pemerintah di sektor transportasi.

Baca Juga: Motor Listrik Loyo di Tanjakan? Begini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

Tentukan Berdasarkan Mobilitas Anda

Untuk mobilitas ringan, sepeda listrik lebih cocok—ideal bagi pelajar, ibu rumah tangga, atau pekerja dengan jarak tempuh dekat. Mudah dikendarai, tanpa ribet perawatan.