opini

PAN dan Golkar Pemantik Memanasnya Suhu Politik

Senin, 21 Agustus 2023 | 19:00 WIB
Yusfitriadi

RBG.ID - Semenjak Partai Golkar dan PAN menyatakan dukungannya ke Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto, sekaligus bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), suhu politik seketika memanas dan nampaknya akan terus memanas.

Dampak Golkar dan PAN itu dibuktikan dengan beberapa hal : Pertama, saling menegaskan. Program yang sudah dicanangkan Jokowi dan diimplementasikan oleh Kementerian Pertahanan Food Estate dikritik keras oleh Sekjen PDIP Hasto Kristanto, bahkan menyebutnya dengan diksi kejahatan lingkungan.

Padahal, ketika program Food Estate diprogramkan oleh Jokowi PDIP tidak mempermasalahkannya. Begitupun dengan tempat deklarasi dukungan Partai Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto, yaitu meseum proklamasi, dipermasalahkan oleh PDIP, dengan berbagai argumentasi, di antaranya museum tersebut milik Negara.

Baca Juga: Putri Kusuma Wardani Melenggang Manis ke Babak Selanjutnya di BWF World Championship 2023

Namun ketika PDIP mengukuhkan Ganjar di Istana Batu Tulis tidak ada yang mempermasalahkan, padahal istana pun mlik Negara.

Kondisi ini menjadi pemandangan yang tidak sehat, seharusnya persaingan gagasan yang dihidangkan kepada publik, bukan saling menegasikan dengan sesuatu yang tidak substansial.

Kedua, kolisi tersandera oleh Bacawapres. Pertemuan Cak Imin dengan Ganjar Pranowo, seakan memperlihatkan masuknya PAN dan Golkar sebagai ancaman untuknya menjadi Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Juga: Seulgi Red Velvet Resmi Memperpanjang Kontrak dengan SM Entertainment

Sehingga mencari gerbong alternative yang memungkinkan untuk mengambilnya menjadi Calo Wakil Presiden, dan yang paling memungkinkan adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Hal itupun menuai reaksi dari pimpinan partai gerindra, termasuk sekjen partai gerindra. Begitupun dengan indikasi goyangnya PPP.

Yang diperkirakan sudah pasti koalisi dengan PDIP, namun salah seorang pipinan DPP PPP menyatakan bisa jadi PPP akan hengkang dari PDIP ketika proposalnya yakni sandiaga uni tidak diambil oleh ganjar sebagai wakil presiden.

Baca Juga: Lirik Lagu Memories - RIIZE, Single Pra Rilis Album Debut Get A Guitar Lengkap dengan Terjemahannya

Ketiga, berebut electoral efec Jokowi. Hanya Bacapres Anies Baswedan yang tidak menyebut-nyebut Gibran berpeluang menjadi wakil presiden.

Sementara, Ganjar melalui PDIP dan Prabowo Subianto sendiri memberikan pernyataan tegas bahwa Gibran berpeluang menjadi Bakal Calon Presiden, jika MK mengabulkan gugatan syarat Calon Presiden dan Wakil Presiden minimal 35 tahun.

Halaman:

Tags

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB