RBG.ID-JAKARTA, Empat partai politik pengusung Prabowo Subianto, yakni Gerindra, Golkar, PKB, dan Partai Amanat Nasional (PAN) belum ada kata sepakat soal bakal calon wakil presiden (Cawapres).
Masing-masing partai punya jagoannya sendiri. Golkar menjagokan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.
Begitu juga dengan Partai Kebangkita Bangsa (PKB) yang terus mendorong Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Prabowo. Sementara PAN menjagokan Menteri BUMN Erick Thohir.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyatakan, wajar jika Partai Golkar mengusulkan Airlangga Hartarto sebagai bakal cawapres Prabowo Subianti.
Sebab, berdasarkan hasil musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar akan mengusulkan kader terbaiknya pada Pilpres 2024.
Adi menyebut, jika kader terbaik Partai Golkar tidak terpilih sebagai cawapres mendampingi Prabowo, dikhawatirkan dukungan parpol berlambang pohon beringin tidak akan solid.
Baca Juga: Iwan Setiawan Bakal Jadi Bupati Bogor Definitif, DPRD Sudah Terima Surat dari Mendagri
"Saya kira setiap pemilu itu pasti ada split ya, sebagian dari voters mereka itu yang tidak tegak lurus dengan pilihan partainya itu terjadi pada semua parpol, tinggal memang seberapa banyak dan seberapa sedikit pemilih-pemilih yang split itu kelain hati ya," kata Adi dihubungi JawaPos.com (RBG.ID Group), Kamis (17/8/2023).
Adi mencontohkan, saat Pilpres 2014 Partai Golkar secara kelembagaan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Namun, saat itu Prabowo tidak menunjuk kader Partai Golkar sebagai cawapres. Prabowo ketika itu berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Tetapi disisi lain, Joko Widodo saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) yang merupakan kader Partai Golkar. Karena itu, Adi khawatir jika Prabowo pada Pilpres 2024 tak memilih kader terbaik Golkar, akan muncul ketidaksolidan dukungan dari parpol berlambang pohon beringin.
"Sebagian besar ke Prabowo karena sesuai pilihan elite Golkar, tapi sebagian besar lainnya juga mendukung JK yang secara kepartaian tidak dukung, tapi basis pemilihnya memilih Jokowi dan JK," ungkap Adi.
Meski demikian, Adi mengutarakan keterbelahan basis pemilih hampir terjadi di semua partai politik. Tak terkecuali seperti PAN, PPP, PKB dan parpol poros perubahan.
"Kalau Golkar saya kira cukup berpengalaman, atau pun partai yang paling sering, dimana pilihan elite politiknya sering kali berbeda dengan pilihan gresroodnya, 2014 itu yang paling nyata," pungkas Adi.(jpc)
Artikel Terkait
Golkar Kota Bogor Siap Berjuang Menangkan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Megawati Langsung Instruksikan Kader PDIP Rebut Hari Rakyat
Survei LS Vinus Ungkap Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Kabupaten Bogor, Anies dan Ganjar di Posisi Ini
Dapat Dukungan Empat Partai Besar, Prabowo Diyakini Mampu Memenangkan Pilpres 2024
Empat Parpol Pendukung Prabowo Subianto Sepakat Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi