opini

Meraih Ampunan Allah di Fase Kedua Ramadhan

Selasa, 4 April 2023 | 18:59 WIB
KH Bundari Abas


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, tak terasa kita telah memasuki fase kedua di bulan suci Ramadhan ini.

Fase pertama 10 hari pertama Ramadhan telah memberikan kita banyak hikmah yaitu bagaimana kita menjadi insan yang shaleh dan bersabar atas apa yang allah perintahkan kepada hambanya yaitu berpuasa, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Baca Juga: Ikhlas dan Niat

Kunci berpuasa tentulah ada pada hamba yang beriman, karena tanpa rasa iman tidak mungkin seorang hamba mau berpuasa padahal itu sangat berat.

Mengapa berat, dirinya harus menahan rasa lapar dan haus dan bukan hanya itu saja godaan yang paling berat adalah bagaimana dia harus bisa menahan hawa nafsu atau syahwat yang memang ada dalam diri seseorang.

Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.

Baca Juga: Oportunis dalam Beribadah di Bulan Ramadan

Siapa yang meringankan beban orang lain maka Allah subhanahu wata'ala mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan ucapan selamat kepada umat Islam di awal bulan Ramadhan untuk mengingatkan akan keutaman bulan penuh berkah ini.

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (HR. Ahmad, shahih)

Baca Juga: Spirit Sevilla dan Ramadan di IAI Tazkia

Maka dari itu, saat seorang muslim menjalankan puasa pastilah didasari keimanan akan kebenaran Al Qur’an dan keimanan atas status wajibnya perintah berpuasa dalam ayat di atas.

Dengan menjadikan keimanan sebagai motivasi satu-satunya dalam berpuasa, seorang muslim akan memiliki kekuatan untuk menahan diri dari makan dan minum selama seharian dan menjaga nafsunya.

Hal itu karena ia sadar bahwa berpuasa merupakan sarana mendekatkan dirinya kepada Allah ta’ala. Dan akan berlaku baginya ampunan Allah.

Halaman:

Tags

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB