FOZNAS juga berkomitmen untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan zakat, seperti melalui Sekolah Amil Indonesia (SAI), Kampus Zakat, dan Sertifikasi Amil.
Selain itu, MUNAS kali ini juga menekankan pentingnya memperluas jaringan kerja sama internasional dan meningkatkan dampak zakat melalui sinergi dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca Juga: Maju Jadi Capres Amerika Serikat, Kamala Harris Effect Sampai ke Hollywood
Melalui strategi ini, FOZNAS berharap zakat bisa memberikan kontribusi bagi gerakan zakat di Indonesia dalam mengatasi masalah sosial di Indonesia dan mendukung program pencapaian pembangunan menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Dalam konteks pengelolaan zakat, para amil, Pengawas Syariah, regulator, dan otoritas zakat lainnya harus memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa zakat dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, FOZNAS juga mengembangkan berbagai institusi pendukung seperti Sekolah Amil Indonesia (SAI) dan Kampus Zakat yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi para amil dan aktor terkait lainnya.
Dengan adanya program-program ini, diharapkan para amil dapat lebih siap dalam menjalankan tugasnya dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengelolaan zakat di Indonesia.
Dengan menghadapi tantangan SDM ini secara serius, FOZNAS bertekad untuk membawa gerakan zakat Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.***