RBG.ID - Partai Golkar dalam rakernasnya hari ini secara resmi memutuskan mengusung Prabowo dan Gibran sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Sedangkan PAN masih kukuh untuk mendorong Erik Thohir sebagai calon wakil presidennya prabowo.
Walaupun tidak begitu serius, Demokrat juga mendorong Khofifah untuk mendapingi Prabowo sebagai wakil presiden.
Baca Juga: Survei Teranyar: Jika Prabowo Dipasangkan dengan Gibran Bisa Kalah, Begini Datanya
Sehingga mungkin fenomena inilah yang masih disingkronkan dan menjadi pembicaraan panas di tubuh koalisi KIM yang mengakibatkan sampai saat ini belum mendaftarkan Calon Presiden dan calon wakil presiden ke KPU.
Bahkan berkembang opini Golkar akan menggagas koalisi keempat ketika prabowo mengambil erik tohir sebagai calon wakil presiden Prabowo.
Walaupun nanpaknya akan sulit untuk diwujudkan karena mepernya waktu pemdaftaran ke KPU. Namun dalam pandangan saya, ketika Prabowo mengambil gibran sebagai calon wakilnya, maka prabowo serta KIM akan mendapatkan 3 kerugian besar.
Pertama, kerugian elektabilitas. Kita mengetahui, bahwa saat ini hampir semua lembaga survei menempatkan elektabilitas lebih kecil dari pada berpasangan dengan Erik Thohir.
Walaupun tentu saja masih 3 bulan lagi menuju tahapan pungut hitung pemilu 2024. Tinggal apakah dalam 3 bulan ke depan gibran mampu menaikan elektabilitasnya atau tidak.
Kedua, Diayang-bayangi "perang terbuka". Sudah banyak elit PDIP yang menyatakan ketidakikhlasannya dan ketidakridhoannya, jika Gibran menjadi pasangan prabowo sebagai calon wakik presiden.
Pernyataan ini bagi saya sebagai pernyataan "perang terbuka" baik bagi koalisi Indonesia maju (KIM) terlebih bagi Jokowi.
Sudah bisa dipastikan yang namanya perang, akan banyak mebuang kost dan energi politik. Baik itu terkait dengan elit politik, maupu di tatasan akar rumput.