Hal ini merupakan salah satu cara efektif untuk meminimalisir penyebaran api. Untuk menghambat perambatan api digunakan pembagian lebih dari satu massa bangunan setiap bangunannya terbagi atau terpartisi dalam beberapa area untuk mengisolasi area kebakaran agar tidak menyebar pada area lain.
b. Zonasi Ruang
Zonasi ruang yang digunakan pada bagunan pasar adalah zonasi vertikal dan horizontal. Hal ini terkait dengan peletakan jenis barang dagang dalam setiap zona, area servis, jalur evakuasi, area parkir, dan lain-lain Untuk menghambat perambatan api perlu diperhatikan zona area jual.
Zona / area yang menjual material rentan terhadap kebakaran seperti tekstil, plastik, kertas, dan lain-lain harus memiliki proteksi lebih daripada yang tidak seperti area servis, dan lain-lain.
Baca Juga: Sosok Ida Susanti, Korban Penipuan dan Kekerasan Suaminya yang Ternyata Perempuan
c. Pola Ruang dan Sirkulasi
Pada bangunan pasar idealnya menggunakan pola grid pada sistem pola ruang dan sirkulasinya. Sehingga pola grid merupakan pola paling efektif pada pasar tradisional karena lebih efisien dalam membagi retailnya dan memudahkan alur sirkulasi pada saat emergency. Lebar sirkulasi menyesuaikan dengan beban muatan pada setiap area.
d. Koridor
Koridor yang digunakan pada pasar memiliki lebar 1,5 meter 6 meter. Lebar koridor bergantung pada jalur sirkulasi utama, main entrance, jalur exit. Lebar koridor pada pasar disesuaikan dengan letak entrance.
Baca Juga: Viral! Wanita Dinikahi Suami yang Ternyata Perempuan, Buka Suara Usai 21 Tahun Bungkam
Semakin mendekati entrance atau exit maka koridor akan semakin besar, hal ini berfungsi untuk menghindari neck bottle/ penyempitan pada area exit yang dapat mengakibatkan penumpukan pada jalur exit.
e. Loading Barang
Loading barang terkait dengan area bongkar muat barang pada pasar. Pada ketiga pasar, area bongkar muat disediakan di beberapa titik hal ini untuk memudahkan para pedagang melakukan bongkar muat barang sehingga lebih teratur dan dapat dikondisikan.
Pada satu pasar yaitu pasar besar malang, area bongkar muat barang terletak pada setiap sisi bangunan.
Baca Juga: Tinggal di Gresik? Cek Persyaratan 2 Lowongan Kerja Staff Research and Development Di Sini
Hal ini mengganggu area sirkulasi dan area parkir di sisi bangunan. Area loading barang sebaiknya diletakan dibeberapa titik yang telah disediakan agar memudahkan pengangkutan dan pencapaian barang serta tidak mengganggu jalur exit bangunan.