RBG.ID – Hati orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya tidak bisa masuk ke sekolah.
Siswa salah satu SMA di Surabaya dilarang masuk sekolah karena belum melunasi tunggakan.
Yuyun, orang tua dari MK, setiap hari berjualan makanan dan minuman ringan di depan SMA YP 17 Surabaya. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tambal ban.
”Warung beberapa bulan ini sepi. Suami paling Rp 50 ribu per hari dapat uangnya,” ujar Yuyun kepada JawaPos.
BACA JUGA:Pengendara BMW Tabrak Pemotor Hingga Tewas Akibat Ugal-ugalan Lawan Arus
Saat ini, MK duduk di bangku kelas tiga dan sudah menunggak biaya SPP per bulan sejak kelas dua.
Namun, Biaya SPP kelas dua dan kelas tiga berbeda. Yuyun mengatakan, SPP kelas dua saat itu sebesar Rp 600 ribu dan SPP kelas tiga Rp 872 ribu.
Selain itu, MK juga belum membayar uang gedung.
Bila dijumlahin, MK menanggung utang kepada sekolahnya sebesar Rp 12 juta lebih.
”Saya sudah bawa uang Rp 1 juta karena pihak sekolah bilang minimal bawa Rp 3 juta dicicil dulu. Maksimal sampai 15 Februari ini, kalau nggak dicicil ya nggak bisa masuk,” ungkap Yuyun.
BACA JUGA:Ngeri, Ternyata Pelaku Pencabulan 4 Siswi SD Koleksi Banyak Foto Anak
Yuyun meminjam Rp 1 juta dari rentenir dan harus mengembalikan Rp 1,5 juta.
Hingga saat ini, dia tak bisa berpikir dan kebingungan mencari uang Rp 3 juta.
Artikel Terkait
Mulut Sempat Dibekap, Siswa SD di Ciawi Lolos dari Penculikan
Cerita Siswa SD di Ciawi yang Lolos dari Percobaan Penculikan
Dinas Pendidikan Kota Bekasi Melarang Siswa Bergabung dengan Geng Motor
Penjagaan Diperketat Pasca Percobaan Penculikan Siswa SD di Ciawi
Pasca Percobaan Penculikan di Ciawi, Orang Tua Siswa Cemas