RBG.ID-JAKARTA, Terbatasnya stok minyak goreng merek Minyak Kita, membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkannya. Masyarakat lebih memilih MinyakKita karena harganya lebih murah.
Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan penjualan minyak goreng rakyat oleh pengecer kepada konsumen paling banyak 10 kg per orang per hari.
Itu untuk minyak goreng curah dan 2 liter per orang per hari untuk minyak goreng kemasan MinyaKita. Ini dilakukan lantaran tingginya permintaan MinyakKita.
Baca Juga: Pedagang Keluhkan Stok Minyak Kita di Kota Bogor Terbatas
“Semua pihak harus mematuhi pedoman penjualan minyak goreng rakyat ini. Kemendag tidak segan akan melakukan pengawasan dan penindakan bagi para pelaku usaha yang mengabaikan peraturan ini,” ujar Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/2).
Lebih lanjut, surat edaran yang dikeluarkan pada 6 Februari 2023 ini menyebutkan bahwa penjualan minyak goreng rakyat harus mematuhi harga Domestic Price Obligation (DPO) dan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter dan minyak curah Rp 15.500 per kilogram.
“Kemendag memastikan ketersediaan minyak goreng menjelang puasa dan Lebaran aman. Untuk memastikan stabilitas harga dan mencegah terjadinya kenaikan harga, Kemendag perlu mengatur pedoman penjualan minyak goreng rakyat kepada produsen, distributor, hingga pengecer,” kata Kasan.
Baca Juga: Jaga Harga dan Pasokan, Minyak Goreng Akan Disalurkan ke Perum Bulog dan ID Food
Di beberapa daerah stok Minyak Kita ini cukup terbatas. Seperti di Kota Bogor, para pedagang juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan MinyakKita.
Salah seorang pedangan di Pasar Kebon Kembang Blok C-D, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Poni menjelaskan, MinyaKita banyak diminati masyarakat.
Dia mengungkapkan, para pembelinya beralih ke MinyaKita karena harganya yang lebih murah dan kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan minyak curah. "Harga MinyaKita Rp14 ribu per liter, sedangkan minyak curah Rp16 ribu perkilo," jelas dia, Jumat (10/2).
Poni menambahkan, setiap kios hanya diberi jatah stok 2 dus atau 24 liter, sehingga produk itu cepat habis.
"Akhirnya, konsumen beli yang curah atau merk lain. Untuk yang rumah tangga biasanya beli merk lain, sedangkan yang berjualan beli minyak curah," tutur dia.(*)
Artikel Terkait
Ini Cara Beli Minyak Goreng Curah Rp14.000 Lewat Aplikasi PeduliLindungi
Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi dan KTP, Ini Reaksi Warga Sukabumi
Belian Minyak Goreng Pakai Aplikasi, Bikin Ribet Masyarakat Kecil
Mendag Sebut Harga Minyak Goreng Curah di Donggala Tak Lebihi HET
Kunjungi Pasar Cibinong, Mendag Zulhan: Harga Minyak Goreng Stabil