Kemudian, sebagian sewa hotel Makkah dan Madinah berturut-turut Rp 18,7 juta dan Rp 5,6 juta. Lalu living cost atau uang saku Rp 4 juta, visa Rp 1,2 juta, dan biaya layanan masyair Rp 5,5 juta.
Baca Juga: Kasus Keracunan di Bekasi Diduga Picu Korban Lain
Kemenag mengusulkan pengurangan biaya living cost untuk jemaah haji.
Tahun lalu setiap jemaah ketika sudah masuk asrama haji, menerima uang saku 1.500 riyal. Tahun ini jemaah diusulkan menerima uang saki 1.000 riyal.
"Untuk menjaga kurs SAR (riyal) kami mengusulkan living cost dalam bentuk rupiah," katanya.
Baca Juga: Kabupaten Cianjur Masuk 10 Besar Tingkat Kerawanan Pemilu
Dengan demikian tidak perlu berbelanja mata uang riyal di Indonesia, untuk kebutuhan living cost tersebut.
Sebelum usulan biaya haji, Kemenag juga rapat membahas tentang evaluasi haji 2022 dan persiapan haji 2023.
Baca Juga: Usai Lawan Persija Jakarta, Persib Bandung Didenda Rp 120 Juta
Pada rapat tersebut, Menag menyampaikan jadwal atau rencana perjalanan haji (RPH) 2023.
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sesuai jadwal yang ditentukan, jemaah mulai masuk asrama haji pada 23 Mei.
"Kemudian kloter satu jemaah haji gelombang pertama mai diterbangkan menuju Madinah pada 24 Mei," katanya.
Baca Juga: Mulai Dibongkar, Selamat Tinggal Jungle Fest Bogor
Lalu kloter satu jemaah haji gelombang kedua mulai terbang menuju Jeddah pada 8 Juni.
Puncak haji yaitu wukuf di Arafah dilakukan pada 27 Juni.
Artikel Terkait
Siap-siap Tahun Depan Ongkos Haji Naik
Daftar Haji Sekarang Bisa Lewat Online, Begini Caranya
Polda Jabar Tangkap Penipu Berkedok Travel Haji dan Umroh, Pelaku Cari Korban di Pengajian
Subsidi Dikurangi, Tanggungan Jemaah Haji Berpotensi Naik
Kabupaten Bogor Belum Terima Kuota Haji 2023