Adapun rekomendasi tersebut, antara lain diberikan kepada masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan. Yakni agar meningkatkan kewaspadaan. Terutama terus memonitor perkembangan cuaca dari BMKG.
Bahkan, pihaknya juga telah memastikan informasi-informasi dari BMKG sampai kepada pengelola pelabuhan maupun bandara. Termasuk juga langsung masuk ke kapal-kapal penyeberangan.
“Kami berharap agar semua memperhatikan sungguh-sungguh kondisi cuaca agar dapat beradaptasi atau memitigasi mencegah terjadinya korban jiwa,” ucapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, saat ini masih akan masuk dalam puncak musim hujan.
Sehingga perlu diwaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi. Di mana, berdasar data yang ada, dari awal Januari hingga 16 November 2022, kejadian bencana yang sering muncul akibat cuaca ekstrem adalah banjir dan genangan.
Yakni sebanyak 750 kali sehingga perlu menjadi perhatian.
“Provinsi yang terbanyak kejadian itu di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Khusus pada saat nataru ini, kejadian cuaca ekstrem apa saja yang terjadi itu juga tetap didominasi di Jawa Barat. Yakni seperti puting beliung, angin kencang, dan hujan lebat,” jelasnya. (rbg/jp)