Selain itu, faktor kelelahan supir bus wisata juga harus diwaspadai. Karena berkejaran dengan jadwal, banyak dari mereka yang harus menyupir tiga hari tiga malam.
Bahkan, kadang tanpa jeda istirahat. Seperti fakta kasus kecelakaan maut di tol Mojokerto pada 16 Mei lalu.
’’Kalau saya yang lebih khawatirkan adalah pengemudinya. Karena kalau kendaraannya itu sudah banyak yang memenuhi persyaratan teknis laik jalan,’’ jelasnya.
Karena, untuk PO bus wisata, agar memiliki sistem manajemen keselamatan (SMK) untuk memastikan pengemudinya, lintasan, dan sebagainya.
Ketika mendapat order, PO bus wisata harus memperhitungkan untuk pengemudinya paham lintasan yang akan didatangi. Termasuk paham teknologi pada bus yang akan dibawa.
’’Juga kontrak kerjanya, kontrak wisatanya, jangan sampai perjalanan 3-4 hari muter-muter tidak ada istirahatnya yang cukup. Karena kalau seperti itu memang yang kasihan pengemudinya,’’ bebernya.
Di sisi lain, perbankan menyiapkan kebutuhan uang tunai jelang nataru 2023.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan, pihaknya menyiapkan net kebutuhan tunai Rp 21 triliun.