Apalagi, setelah dalam adu penalti, La Celeste --julukan Uruguay—keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2. Ambisi Ghana menjadi tim dari Benua Afrika pertama yang menembus semifinal pun berantakan.
”La Mano de Dios” atau “Tangan Tuhan”. Begitulah sebutan atas aksi Suarez 12 tahun lalu.
Momen yag kembali diungkit ketika Ghana dan Uruguay berhadapan dalam matchday pemungkas grup H Piala Dunia nanti malam (siaran langsung Champions TV World Cup 1/Vidio pukul 22.00 WIB).
La Mano de Dios menambah keseruan laga di Al Janoub Stadium, Al Wakrah, tersebut karena menentukan tiket lolos 16 besar tersisa dari grup H.
Selain Ghana dan Uruguay, Korea Selatan pun masih berpeluang lolos sebagai pendamping Portugal.
Seperti dikutip dari laman resmi FIFA, Suarez menolak meminta maaf atas insiden 12 tahun silam.
’’Menurutku, itu (handsball, Red) bukan kesalahan. Wasit sudah mengusirku dan menghukum penalti. Pemain Ghana-lah yang gagal mengeksekusi penalti (yang sepatutnya disalahkan oleh publik Ghana, Red),’’ tuturnya.
”Aku akan meminta maaf jika aku melakukan tekel atau mencederai pemain mereka,’’ imbuh striker berusia 35 tahun tersebut.